Monday, April 19, 2010

Disclaimer : Hahahahahahaha~ *dilempar ke RSJ*

Nah…karena Rei udah dilempar ke RSJ, jadi ga mungkin dia yang nyiptain ni game. Soalnya semua chara ini dari game buatannya KOEI, lagian kalo Rei yang bikin game pasti tentang yaoi. *dibakar*

Warning : OC dan OOC!! Jangan harap karakter favorit kalian akan jadi sama kerennya di fic ini!! *dihajar orang sekampung*

~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~`+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+

Warriors Orochi Fanfic : The Mystic Forest

Demons are people`s enemy, because they will take YOU to the Hell. Or…they will take the HELL itself to you. What do you think?

Chapter 9

Well, humans. It`s the moment for you all to unite, no matter who you are, no matter where are you from. You`re in one reason : protect the humanity. Because the war…is about to begin…

~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+

Pertarungan terus berlanjut. Rombongan Zhao Yun sedang bertarung di Hutan Timur bagian Utara, rombongan Zhou Yu di padang rumput area Hutan Barat, sementara rombongan Naoe sedang berjuang di Hutan Timur bagian Selatan. Mereka harus cepat, karena sedang dipertaruhkan nasib kehidupan manusia. Siapakah yang akan duluan, para petarung manusia atau Orochi membuka Gerbang Neraka?

~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+

Don`t give me a shit about racism! Different is beautiful, isn`t it? You are the same, human that live in this world together. The Demon King will come to you, my lovely species…do you want to continue your selfish war? Don`t make me laugh!

~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+

“Hyaaaaahh!!” Zhao Yun dan Lu Bu menyerang Sun Wukong bersamaan, namun…

DUAAAAAKKHH

Gagal. Mereka berdua terlempar kembali. Gerakan Su Wukong yang cepat tidak bisa dihalau oleh mereka.

“Hah…hah…akan kuselesaikan dengan cepat!” kata Sun Wukong yang sebentar lagi akan melakukan sesuatu.

Zhao Yun dll hanya bisa terdiam melihatnya. Mereka sudah cukup kelelahan melawan pasukan Sun Wukong yang sangat banyak itu. Apalagi, medan tempur yang berupa hutan benar-benar menyulitkan.

“Sial…mau apalagi dia!?” Lu Bu mulai gelisah.

“Cih…meski bisa membaca gerakannya, tapi masih terlalu cepat dari refleksku…” kata Zhao Yun dalam hati.

Sun Wukong membaca sebuah mantera, namun Lu Bu segera menyerangnya. Sun Wukong menghindari serangan Lu Bu yang mengarah ke kepala, badan dan kakinya dengan cepat dan segera mundur selangkah.

“Belum selesai!!” seru Lu Bu.

“Bodoh…dasar manusia.” Kata Sun Wukong sambil menyeringai. Ia pun mengangkat tangannya, dan lalu muncullah sebuah awan mendung yang mengerikan. Anak-anak melihatnya dengan was-was.

“Apa…awan mendung?” pikir Yukimura.

“Mau apa dia!?” kata Zhao Yun dalam hati.

Awan itu semakin berputar dan mulai mengeluarkan petir.

“Dia…jangan-jangan!” pikir Taigong Wang,”Sial…area hutan ini memang menguntungkannya dan jurus itu!!” ia pun segera mengucapkan mantera dan tangannya pulai bersinar.

“Rasakan amukan awan ini…manusia…!!” kata Sun Wukong tersenyum lebar. Awan itu, lalu mengeluarkan banyak sekali petir yang menyambar apapun. Hutan Timur bagian utara diselimuti awan hitam yang menyeramkan. Awan itu ternyata juga terlihat oleh rombongan Naoe yang sedang berada di sebelah selatan.

“Ya ampun. Apa yang terjadi?” kata Kunoichi khawatir.

“Tiba-tiba mendung begitu. Ini bukan peristiwa alam kan?” kata Naoe.

“Memang bukan…itu magis…” jawab Nu Wa sambil tetap berkonsentrasi pada Sun Wukong yang berada di depannya.

“Hehe…jangan paksa aku melakukan hal yang sama seperti itu, Miss Nu Wa.” Kata Sun Wukong dengan nada mengancam. Nu Wa hanya terdiam sambil tetap waspada.

Nu Wa menarik napas panjang. Setelah itu, diacungkannya pedang miliknya ke arah Sun Wukong,”Sebelum kau sukses melakukannya, aku akan menghentikanmu,” kata Nu Wa,”Seperti yang selalu kukatakan padamu, Wukong…”

Sun Wukong diam.

“Kau sentuh aku, kau mati! Kau sudah melukaiku sebanyak 57 kali, artinya kau harus mati 57 kali.”

“Astaga! Kau menghitungnya!?” Tanya Sun Wukong heran.

“Tidak ada yang luput dari mataku, Wukong. Bahkan gerakan cepat si pencuri Akira Ryusei.”

Sun Wukong menelan ludah, sekarang dia yang gugup.

“Karena kau sudah menyentuhku 57 kali…aku akan membalasmu 57 kali lipat!!!” seru Nu Wa sambil mengacungkan pedangnya ke atas, dan tiba-tiba saja hawa menjadi dingin seketika. Sambil diselimuti aura es, Nu Wa berkata lagi,”Kau sudah membuat seorang Dewi marah, Sun Wukong. Kau akan rasakan akibatnya!!”

***

Aura es Nu Wa bahkan terasa sampai Hutan Barat, di area padang rumput tempat Zhou Yu dll bertarung.

“Kenapa…tiba-tiba jadi dingin begini?” Lu Xun memegang kedua lengannya. Saat lengah, ada musuh yang menyerang, namun segera ditebas oleh pedangnya.

“Fu Xi, ini…” kata Akira.

“Ya…aku tahu. Adikku itu memang agak pemarah.” Balas Fu Xi.

“Lalu, tongkat ini enaknya diapakan ya? Apa kujual saja?” kata Akira sambil memandangi tongkat Sun Wukong yang ia `rampas`.

“Balikkin ga tuh!!?” bentak Sun Wukong.

“Eeh? Kenapa harus?” Tanya Akira sok innocent. *PLAK*

“Karena aku akan membunuhmu!! Semenjak aku gagal merebut Pedang Kusanagi darimu, aku diperintahkan Tuan Orochi untuk membunuhmu!!”

“Lakukan saja kalau bisa, Wukong. Kau mau mengulang pertarungan kita yang 80 tahun lalu itu? Fufufu…menarik…” kata Akira lagi sambil mengacungkan tongkat Sun Wukong ke arah pemiliknya.

“Heh…jangan sombong dulu, Akira. Kuakui, kau memang pencuri ulung. Tapi…ada beberapa barang yang tidak bisa kau ambil.” Kata Sun Wukong.

Akira heran, dan tiba-tiba tangannya terasa panas. Begitu dilihat, tongkat yang dipegangnya terbakar sendiri! Akira segera melepasnya dan benda itu pun kembali pada majikannya.

Sun Wukong berkata,”Lihat? Tongkat ini hanya mau dipegang olehku. Orang lain, bahkan kamu sekalipun tidak akan bisa mengambilnya.”

Akira membalas sambil meniupi tangannya,”Fuuh…berarti tongkatmu itu setia ya?”

“Tentu saja!”

“Tidak kau nikahi saja?”

“Sembarangan!!”

“Aah…waktu di jalan aku sempat nyasar, dan tampaknya itu kebun binatang dunia sini. Karena aku melihat makhluk sepertimu, monyet! Betina loh!! Mau kukenalkan?” kata Akira nyengir.

“Heeii!! Berhenti menghinaku, dasar bodoh!!” teriak Sun Wukong sewot,”Lagipula, darimana kau tahu dia betina??”

“Akira, berhenti main-main!” kata Fu Xi sambil sweatdrop bareng yang lain.

“Aah…maaf, maaf…” kata Akira sambil meletin lidah en garuk-garuk kepala.

“Dasar mata tertutup! Kucincang kau!!” Sun Wukong marah.

“Eh? Kau mengatakan sesuatu, monyet-pervert-yang-doyann
ya-ama-tongkat?” ledek Akira.

“JANGAN MENGATAIKU BEGITU, KAMPRET!!” Sekarang Sun Wukong sewot gak ketulungan dan langsung menyerang Akira. Zhou Yu berniat membantunya, namun Akira memberi isyarat untuk tidak ikut campur.

Melihat Zhou Yu yang tiba-tiba terdiam, Fu Xi bertanya,”Ada apa?”

“Akira ingin membereskan Sun Wukong sendiri. Mungkin, ia ingin menyelesaikan pertarungannya selamanya.”

“Dasar egois! Sudahlah, kita lihat mereka saling bunuh saja!” kata Fu Xi. Kenapa sekarang giliran dia yang sewot? Author juga bingung…*digaplok*

Kembali ke kelompok Zhao Yun. Awan hitam itu mendatangkan petir-petir yang sangat banyak dan menjadi pemandangan yang tidak akan pernah mau dilihat orang. Melihat saja serem, gimana mereka yang ada didalamnya? Kini, Zhao Yun dll sedang berada di bawah hujan petir itu. Bagaimana keadaan mereka? Sun Wukong sudah menyeringai lebar dari atas awan itu,”Mati kalian…”

***

Suara gemuruh petir yang menyambar di Hutan Timur membuat khawatir penduduk. Mereka bertanya-tanya apa yang terjadi. Selain itu, hawa dingin secara aneh menyeruak, semakin lama semakin dingin. Mereka langsung menghentikan aktivitas dan kembali berlindung di rumah masing-masing.
Sementara itu, keadaan anak-anak…

“Ta…Taigong Wang…?” kata Zhao Yun terlihat khawatir melihat teman mystic-nya.

“Ini…pelindung ini tidak akan bertahan lama…” kata Taigong Wang yang terlihat semakin melemah,”Semakin ia melukai pelindung ini, semakin ia melukai badanku. Aku tidak bisa menahannya lebih lama…kalian harus lakukan sesuatu…ukh!!”

“Kau tidak apa-apa?” Tanya Zhao Yun.

“Kita…harus menyerang Sun Wukong untuk menghentikan badai petir ini. Tapi, ia pasti sedang mengontrol awannya dari atas. Kita butuh sesuatu untuk menghajarnya saat ia masih diatas.” Kata Taigong Wang lagi.

Semua terdiam sejenak dan berpikir. Tiba-tiba, Masamune bilang,”Gue!! Gue punya pistol, mungkin bisa mengenainya!”

“Betul juga!” kata Yukimura semangat.

“Baiklah…ayo, Masamune,” kata Taigong Wang,”Energinya terasa keluar dari sebelah kiriku. Arahkan kira-kira 45 derajat ke atas.”

“Eh? Aku tidak tahu lokasi pastinya!” kata Masamune cemas. Taigong Wang lalu mengeceknya, dan menunjukkan arahnya.

“Begini saja…lihat ke arah situ. Petirnya terlihat lebih kuat kan? Berarti petir itu datang di dekat sumber energy, atau bisa dibilang di sanalah Sun Wukong. Di balik awan hitam itu, ada dia. Arahkan ke sana!”

Setelah mendapat pengarahan dari Taigong Wang, Masamune mengarahkan pistolnya. Ia melihatnya dengan hati-hati.

“Cari yang petirnya paling kuat…” batin Masamune sambil mengarahkan pistolnya ke atas. Beberapa lama kemudian, Masamune berseru,”Ketemu!”

“Sungguh? Baiklah…aku akan mengeluarkan energiku sekaligus untuk memanggil angin, supaya awan itu menyingkir. Bersiaplah…” Taigong Wang lalu menutup mata, berkonsentrasi untuk mengeluarkan sihirnya. Yang lain pun bersiap.

Setelah itu, Taigong Wang membuka matanya, dan berteriak,”Wahai angin! Datanglah, aku memanggilmu!!” Dan seketika itu juga sebuah angin besar datang dan meniup si awan hitam Sun Wukong. Yang punya awan kaget. Lalu, belum selesai kagetnya, ia sadar ternyata ia juga tengah dibidik oleh Masamune.

Masamune nyengir dan bilang,”Are you ready, guys?” dan lalu menembakkan pistolnya. (A/N : Ini kata-kata khas Masamune di game Sengoku Basara)

Yukimura : Woi, Author!! Jangan parodiin game lain!!

Rei : Biarin ah, yang penting gua dah nulis game aslinya. Sama aja disclaimer kan? Lanjut!!


DOOOORR!!

Sun Wukong akhirnya terjatuh dengan luka di dadanya. Dan setelah itu, awan hitamnya menghilang dan badai petir pun lenyap.

Dengan nafas tersengal-sengal, Sun Wukong masih bicara,”Ukh…kalian…” belum selesai ia bicara, 2 tombak menancap tepat di tanah, di kedua sisi kepalanya.

“Katakan rencana Orochi! Atau tombak ini akan menancap juga di kepalamu.” Ancam Zhao Yun.

“Setidaknya kau akan hidup lebih lama jika kau katakan rencana busuk kalian.” Kata Lu Bu dengan tenang, tapi bisa bikin orang pengen ngibrit.

“Hmph…bodoh…kalian para manusia, betul-betul naïf. Sama saja dengan mystic di belakang kalian itu…” kata Sun Wukong putus-putus. Kata-katanya jelas mengarah ke Taigong Wang. Yang bersangkutan hanya diam.

“Tapi…apa kalian, para bocah sanggup membunuhku yang sudah seperti ini?” kata Sun Wukong lagi,”Jangan bercanda…! Aku tahu, kalian adalah remaja yang tangannya belum pernah dilumuri darah. Kalian berbeda dari teman mystic kalian yang di sana itu! Kalian tidak akan sanggup melakukannya…”

Zhao Yun dan Lu Bu sekarang hanya memelototinya. Sun Wukong lalu bicara lagi,”Sebagai hadiah…kalian tidak perlu repot-repot membunuhku…aku yang akan membunuh diriku sendiri!!!”

JRAAAAASSSHHH

Tongkat Sun Wukong tiba-tiba datang dan menancap tepat di perutnya. Baju Zhao Yun dan Lu Bu ternodai oleh darah Sun Wukong. Si siluman monyet itupun akhirnya mati…

Pertarungan pun selesai. Semua pasukan Sun Wukong yang tersisa segera mundur. Zhao Yun dll hanya berdiri memandangi jenazah Sun Wukong.

“Dasar…bunuh diri ya? Ini sih bukan kemenangan,” Kata Lu Bu

“Dia bilang kita naïf…apa maksudnya?” Tanya Zhao Yun.

“Kerja bagus.” kata Taigong Wang sambil menepuk pundak Masamune.

“Tapi…tadi dia bilang, kalau kita tidak akan bisa membunuh…kami berbeda dengan teman mystic kami. Itu kamu kan, Taigong Wang?” Tanya Yukimura penasaran.

“Ya…” jawab yang ditanya.

“Lalu…maksudnya apa? Jangan bilang kamu pernah…”

“Ng…itu…” Taigong Wang terlihat begitu ragu untuk menjawab, entah apa alasannya…

Lalu, hujan pun turun membasahi hutan. Zhao Yun dll menanti jawaban dari si rambut putih itu. Saat Taigong Wang akan bicara, tiba-tiba…

KRRRKK

Air hujan yang turun tiba-tiba membeku. Hawa jadi dingin! Dan anehnya lagi, sekarang yang turun bukan air hujan, melainkan salju! Zhao Yun dll tidak melakukan persiapan untuk ini, karena memang bukan musimnya. Mereka pun kedinginan. Untung, Taigong Wang menguasai satu mantera untuk membuat pelindung yang bisa menjaga mereka tetap hangat. Taigong Wang berpikir,”Salju ini…tidak salah lagi. Nu Wa!!”

***

Salju hanya turun di Hutan Timur sebelah selatan. Namun, mereka yang di luar area itu tetap merasakan hawa dinginnya. Walau begitu, itu tidak menghalangi Akira yang sedang bertarung melawan Sun Wukong. Berkali-kali Sun Wukong harus terkena `Kutukan Naga` Akira, dan hebatnya ia masih berdiri padahal Akira sudah membuat luka yang dalam.

“Dasar pencuri sial!! Harusnya mati saja kau di penjara Dunia Mystic!!” bentak Sun Wukong.

“Fufu…sayangnya nasib baik masih berpihak padaku,” kata Akira sambil menangkap serangan tongkat Sun Wukong, dan lalu melempar monyet itu jauh hanya dengan satu tangan.

“Tampaknya 80 tahun tidak memberikan perubahan apa-apa. Akira tetap menguasai pertarungan!” kata Fu Xi.

“Fu Xi…kau kenal Akira cukup lama kan?” Tanya Zhou Yu.

“Iya. Ada yang ingin ditanyakan?” jawab Fu Xi.

“Ehm…kami penasaran dengan Akira itu. Bisa kau beritahu kami?” wajah Zhou Yu dll terlihat sangat penasaran. Melihat itu, Fu Xi sadar mungkin ia memang harus menceritakannya.

“Begini,” Fu Xi mulai cerita,” Akira itu, sebenarnya adalah tahanan Dunia Mystic.”

“Iya, kami sudah tahu itu.” Kata Zhou Yu.

“Aku masih belum selesai cerita. Apa kalian tahu kenapa Akira dipenjara?” Fu Xi balik bertanya.

“Karena dia pencuri…bukan?” jawab Zhou Yu agak ragu.

“Lalu, apa kalian tahu apa yang dicurinya?”

“Tidak.”

“Yang dicurinya adalah, Pedang Kusanagi itu! Harusnya pedang itu memang milik Dewa Susano`o, namun Akira mencurinya entah apa sebabnya!” jawab Fu Xi. Anak-anak semua kaget mendengarnya, terutama Zhou Yu.

“Jadi…Akira…pedang ini, curian?” kata Zhou Yu serasa tidak percaya. Wajar, karena sekarang dialah pemilik Kusanagi.

“Akira Ryusei, itulah namanya. Teknik `Kutukan Naga`nya itu membuatnya dijulluki The Dragon Wizard, alias Penyihir Naga. Ia terkenal sebagai pencuri ulung, dengan motif yang selalu tidak diketahui. Sampai 80 tahun lalu ia mencuri pedang Kusanagi milik Dewa Susano`o. Lalu, ia berhasil ditangkap 2 tahun kemudian, dan dijatuhi vonis hukuman mati karena telah lantang dengan Dewa. Aku tahu karena aku sendiri yang menangkapnya!!” jelas Fu Xi. Anak-anak hanya menelan ludah.

Fu Xi melanjutkan,“Lalu, setelah kabar bahwa Orochi bangkit dan menyerang dunia kalian, akhirnya Raja Dunia Mystic memberi keputusan untuk mengikutsertakan Akira dalam rencana penangkapan Orochi. Yang Mulia melihat bahwa Akira juga petarung tangguh, dan mungkin akan berguna jika diturunkan. Atas pertimbangan itulah, Yang Mulia memberikan keringanan dari hukuman mati menjadi kurungan 100 tahun penjara dengan syarat membantu mensukseskan misi ini. Dan untuk jaga-jaga, Dewa Susano`o juga berbaik hati `meminjamkan` Pedang Kusanaginya. Lagipula, Kusanagi juga telah menyatu dengan kekuatan Akira. Dan, sepertinya memang berguna saat ini.”

Zhou Yu bingung, perasaanya campur aduk. Berarti yang ia pegang sebagai senjata itu curian? Ia hanya bisa termenung sambil memperhatikan Akira yang tengah bertarung.

“Kekuatan Akira itu…Dragon Curse. Salah satu teknik yang ditakuti di dunia kami. Karena sampai saat ini belum ada yang bisa mematahkan kutukannya. Belum lagi, skill bertarung Akira yang terbilang bagus. Itu yang menyebabkannya sulit ditangkap.” Kata Fu Xi lagi.

“Lalu…bagaimana caramu menangkapnya dulu?” Tanya Lu Xun ikutan bicara.

Fu Xi mengingat kejadian itu. Katanya,”Aku dan pasukanku sudah mengepung Akira di suatu tempat yang diduga adalah tempat tinggal Akira. Setelah dikepung selama 3 hari, akhirnya ia menyerah dan keluar. Yang aku tidak mengerti…”

“Apa?” Tanya Lu Xun.

“Dia menyerah sambil mengatakan; Aku menyerah. Pedang ini sudah tidak ada gunanya untukku.”
Anak-anak jadi ikutan bingung lagi. Kini, timbul pertanyaan baru; Apa motif Akira mencuri Kusanagi dan menyerah seperti itu?

Akira, yang sekarang tengah menghadapi Sun Wukong terus mendominasi pertarungan.

“Cih…dasar pencuri aneh, sudah buron lebih dari 80 tahun lalu menyerah setelah dikepung. Katanya kau itu hebat!?” kata Sun Wukong.

Akira Cuma tersenyum dan mengatakan,”Bukan urusanmu.”

Sun Wukong marah dan mengayungkan tongkatnya ke arah perut Akira.

DAKK

Sun Wukong kaget, tongkatnya diinjak oleh kaki kanan Akira, sementara kaki kirinya tetap di tanah. Serangannya gagal. Akira lalu memegang kepala Sun Wukong, dan lalu melompat salto ke belakangnya sambil berbisik di telinganya,”Sayang sekali. Sun Wukong.”

Akira lalu mendarat. Anak-anak melihat itu dengan was-was, sementara Fu Xi berpikir,”Habis sudah...”
Lalu, dengan segera muncullah tato berbentuk naga di dahi Sun Wukong. Di belakangnya, Akira mengangkat tangan kanannya dan lalu menjentikkan jarinya.

CTIK!

JRAAAAAASSSHH!!

Kepala Sun Wukong mengalami pendarahan hebat setelah Akira menjentikkan jari.

BRUUUGG

Akhirnya…Sun Wukong jatuh terkapar. Yang lain terdiam melihatnya. Siluman itu, dengan luka separah itu pasti mati. Apalagi, di kepala. Dan pertarungan pun tetap dimenangkan oleh Akira, yang sekarang berdiri tegap menyaksikan kematian Sun Wukong…

Korban pun mulai berjatuhan…

Di Hutan Timur bagian Selatan; badai salju hebat terjadi. Naoe dll terlindung berkat pelindung khusus penahan hangat yang dibuat Nu Wa. Sementara Sun Wukong, ia membeku di tengah amukan Nu Wa the Goddess. Setelah beku, Nu Wa bilang,”Aku akan menghapusmu. Karena keberadaanmu membahayakan dunia ini.”

Setelah itu Nu Wa menyerang Sun Wukong yang membatu dengan cepat. Sun Wukong terlepas dari es yang membelenggunya, dan tersungkur tak bernyawa. Anak-anak terdiam…

Lalu, Nu Wa pun akhirnya menghentikan badai saljunya dan membuat hawa menjadi hangat. Hutan pun menjadi putih. Satu-satunya sebab dari gejala alam aneh ini adalah karena kemarahan Nu Wa terhadap sesuatu yang mengancam dunia manusia.

Nu Wa menon-aktifkan pelindungnya, dan berkata pada anak-anak,”Maaf, semuanya. Aku terpaksa…tolong jangan salah paham, aku melakukan ini demi kalian juga.” Katanya pelan, namun tetap anggun dan berwibawa. Naoe dll hanya mengangguk.

“Kalian jangan takut,” kata Nu Wa lagi,”Aku disini, bersama kalian untuk melindungi dunia dari Orochi. Aku memang seorang Dewi…tapi, aku tidak ingin kalian takut padaku karena amukanku tadi.”

“Kami tidak takut, Dewi…” kata Naoe.

“Panggil Nu Wa saja.” Kata gadis itu tersenyum hangat.

“Baiklah…kak Nu Wa.” Kata Naoe lagi sambil tersenyum, diikuti Kunoichi, Ranmaru dan Himiko.

Akhirnya, pertarungan selesai. Keadaan kembali seperti semula. Di saat semuaya berpikir telah usai, tiba-tiba Taigong Wang, Fu Xi, Nu Wa dan Akira menyadari sesuatu.

“Sebaiknya kita jangan senang dulu.” Kata Fu Xi. Akira mengangguk. Zhou Yu dll heran.

“Cih…ternyata…!” kata Nu Wa lagi seraya melihat jenazah Sun Wukong.

“Kurang ajar!” kata Taigong Wang. Zhao Yun dll bingung.

“Maksudnya?” Tanya Yoshitsune.

Di tempat berbeda, namun Fu Xi, Nu Wa, Taigong Wang dan Akira bicara sesuatu yang sama,”Ini BUKAN Sun Wukong asli!!”

~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+

Sementara di tempat lain, Da Ji berkata,”Yup! Mereka masuk jebakanku!”

“Kerja bagus, Da Ji. Dengan ini kita punya waktu.” Kata Orochi yang lalu bangkit dari kursinya.

“Sudah tugasku, my Lord. Nah…sekarang saatnya, Keiji Maeda, Kotarou Fuma, Dhong Zhuo dan Sima Yi. Kalian pimpin pasukan, dan…Yue Ying dan Zhuge Liang, kalian jadilah strategiest dan sukseskan invasi ke Kota A ini. Kita sudah mengadakan `perjanjian` bukan?”

Zhuge Liang dan Yue Ying hanya saling bertatapan. Yue Ying memegang lengan cowoknya dengan erat. Tiba-tiba, Zhuge Liang berbisik,”Jangan khawatir. Lakukan saja. Sampai bertemu, Yue Ying.” Ia pun lalu mencium dahi Yue Ying dan berpisah.

“Oke, semua persiapan sudah lengkap. Laksanakan dengan baik, ya!” Da Ji lalu mengirim para anak buahnya bersama dengan Zhuge Liang dan Yue Ying dengan sihir transport ke Kota A. Da Ji bilang pada majikannya,”Sudah selesai. Mereka akan sampai di Kota A dalam waktu 5 menit.”

“Fufu…kita lihat saja.” Kata Orochi lagi.

***

5 menit menuju invasi…

4

3

2

1

0

Para pasukan Orochi pun sampai ke kota A. Mereka lalu segera melakukan penyerangan. Para penduduk kalang kabut, semuanya berlari menyelamatkan diri. Kota dalam sekejap menjadi lautan api.

“Bwahahaha!! Takutlah kalian semua!! Dunia ini milik Tuan Orochi!!!” seru anak buah Orochi yang bernama Dhong Zhuo. Keiji Maeda, Kotarou Fuma dan Sima Yi berpencar dan menyerang kota dari tempat berbeda. Zhuge Liang dan Yue Ying yang terpisah, hanya bisa melihat kejadian itu dengan hati miris…meski begitu, mereka harus melaksanakan perintah Da Ji, atau teman-teman mereka semua akan dibunuh. Namun, sungguh menyedihkan harus membuat kota ini jadi sekacau ini. Mereka benar-benar di antara pilihan rumit.

Saat hampir putus asa, tiba-tiba dari kota muncul sekelompok orang. Para pasukan Orochi yang lemah lari kocar-kacir. Sedangkan yang kuat seperti Dhong Zhuo, Keiji Maeda dan Kotarou Fuma hanya melihat sambil bertanya-tanya.

“Siapa kalian!!?” bentak Keiji Maeda.

“Waahh…akhirnya. Waktunya telah tiba.” Kata salah seorang dari mereka.

“Pasukan Orochi. Akhirnya kita bertemu!” kata yang lain.

“Ternyata, saran dari si bocah jenius Taigong Wang untuk menempatkan kita disini tepat sasaran!” kata yang lain lagi.

“Ka…kalian!?” Kotarou Fuma terkejut.

Sekelompok orang ini menjawab,”Kami mystic yang dikirim untuk melindungi kota ini!! Jangan anggap kalian sudah menang!!!”

“Cih…” Sima Yi, Keiji Maeda, Dhong Zhuo dan Kotarou Fuma sekarang bersiap untuk peperangan yang lebih besar. Kota A pun dalam sekejap menjadi medan tempur yang dashyat…

~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+

There are always a light of hope for the people who keep standing and hoping for the good. Be prepared! The war has been started!!!

~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+~+

---TBC---

Huaaa~! Rampung juga chapter 9! Mulai chapter ini, cerita fanfic The Mystic Forest ini mulai menanjak ke klimaksnya. Hmm…semoga ga pada bosen yaa…

Arigatou for reading!! XD

See ya!!

-Signed, Rei Fujimi-



No comments:

Post a Comment