Monday, January 11, 2010

BENNY AND MICE

Seri strip komik ini bercerita mengenai dua lelaki berumur sekitar 30an yang mencoba bertahan hidup di kota Jakarta . Benny dan Mice adalah dua sahabat yang termarjinalkan secara struktural di Jakarta. Namun kondisi tersebut tidak menyurutkan mereka untuk tetap menerima hidup ini apa adanya. Meskipun kelihatannya ndeso dan kampungan, keduanya tetap kompak dan berusaha sebaik mungkin untuk tetap eksis di lingkungan sosial kota Jakarta. Kekuatan utama dari komik ini adalah nilai kejujuran dan objektifitas yang diilustrasikan di setiap ceritanya. Benny dan Mice adalah representasi dari jutaan rakyat yang terjebak dalam kemiskinan kota besar seperti Jakarta. Keduanya selalu ingin mengejar “kecepatan” kota Jakarta dengan kondisi seadanya dan bahkan tidak memungkinkan.

Dua tokoh Benny and Mice sebenarnya dapat dikatakan sebagai dua karakter yang menyatu. Sekilas memang tidak ada perbedaan karakter antar keduanya. Jahil, polos, kampungan dan konyol. Namun jika diperhatikan, tokoh Benny memiliki sifat lebih tegas, sedikit pintar tetapi sok tahu. Karakter Mice lebih bijak tetapi sama juga otaknya dangkal, sangat naif dan lugu. Uniknya, di kolom awal kartun ini, Benny dan Mice selalu digambarkan dengan setting dan kostum yang berbeda-beda di setiap episodenya. Objektivitas cerita pun menjadi salah satu kelebihan kartun ini. Dalam ilustrasinya, kartun ini memang mengetengahkan isu-isu realisme sosial dan politik. Namun, tidak seperti kartun-kartun lainnya yang selalu terkesan menggurui, kartun Benny and Mice tampil apa adanya. Malah ada beberapa kebiasaan buruk masyarakat miskin dikritik oleh kartun ini.

Friday, January 8, 2010

contoh KOMIK dari indonesia

guys kalian masih inget kan sama "si buta dari gua hantu" ?


Si Buta dari Gua Hantu adalah fenomenal dan telah menjadi ikon penting dalam sejarah komik Indonesia. Ketika Si Buta dari Gua Hantu terbit pada tahun 1967, telah menjadi topik pembicaraan bagi kanak-kanak, dewasa bahkan para orang tua.

Seiring dengan berlalunya waktu, pada tahun 1990 komik Indonesia mengalami nasib tragis, benar-benar tenggelam dan lenyap. Pada tahun 1990 sebuah stasiun televisi swasta menayangkan sinetron Si Buta dari Gua Hantu. Kenangan kita kembali terungkit, namun ada sebuah komentar sinis dari sementara kalangan bahwa : “Membutakan mata adalah perbuatan yang sangat tidak logis”. Kesannya komik Si Buta dari Gua Hantu tidak baik untuk dibaca dan sinetronnya tidak layak ditonton alias tidak mendidik.


Dalam menyampaikan sebuah cerita bisa saja seorang pengarang menggunakan metafora (kiasan). Tentunya bukan maksud si pengarang, Ganes TH mengajak pembaca komik Si Buta dari Gua Hantu untuk membutakan mata, secara metafora tindakan “membutakan mata” adalah ajakan untuk melihat dengan mata hati supaya kelihatan lebih jelas dan terang.

Dengan kata lain Ganes TH ingin berkata bahwa buta mata lebih baik dari pada buta hati. Orang yang melek matanya tapi buta hatinya jauh lebih berbahaya dari pada orang yang buta matanya tapi melek hatinya. Dalam konteks masa sekarang dapat kita saksikan betapa sebuah negeri mengalami kekacauan multi dimensi karena kebutaan hati para pemimpinnya yang hanya mengejar kekuasaan dan kebendaan. Krisis global yang melanda dunia juga karena kebutaan hati para pemimpin negara superpower. Hati yang buta akan membuat silau. Persoalan-persoalan seperti : pemanasan global, minyak dan pangan, hanya dipermainkan saja tanpa ada komitmen pada suatu solusi konkrit.

Dalam konteks komik silat, keputusan Barda untuk membutakan matanya sendiri adalah untuk memecahkan rahasia ilmu golok mata malaikat. Itupun tidak bisa dikatakan sempurna atau mutlak. Karena di kemudian hari Barda dengan matanya yang telah buta selalu mengalami kesulitan jika mengalami serangan ilmu yang menyerang indera pendengarannya. Bahkan pada suatu ketika Barda nyaris tewas saat menghadapi seorang musuh yang mempunyai sejenis ilmu seolah-olah dapat menghentikan dengus napas dan detak jantung. Hanya nasib baik yang menyelamatkan jiwanya dari maut.

Dalam konteks politik identitas mungkin Ganes TH berkamsud menyindir pihak penguasa pada masa itu. Jangan melihat secara kasat mata berdasarkan asal keturunan untuk mengukur rasa kebangsaan atau nasionalisme seseorang.

Demikian seuntai kata dari suduk pandang kita sebagai pecinta komik Si Buta dari Gua Hantu. Simaklah seluruh serial Si Buta dari Gua Hantu, dan akan banyak kita jumpai falsafah hidup dan sikap hidup seorang Barda Mandrawata yang berjuluk Si Buta dari Gua Hantu dalam menunaikan kebenaran dan keadilan.

manga? apaan sih?

so, sebelumnya ini postingan pertama dari kami RIZKA DAN EDNA.
di blogg ini kami akan mengenalkan tantang komik atau manga dan sejenisnya lah pokoknya..






Manga (漫画) merupakan kata komik dalam bahasa Jepang; di luar Jepang, kata tersebut digunakan khusus untuk membicarakan tentang komik Jepang. Mangaka (漫画家) adalah orang yang menggambar manga.

Format manga
Majalah-majalah manga di Jepang biasanya terdiri dari beberapa judul komik yang masing-masing mengisi sekitar 30-40 halaman majalah itu. Majalah-majalah tersebut sendiri biasanya mempunyai tebal berkisar antara 200 hingga 850 halaman. Jika sukses, sebuah judul manga bisa terbit hingga bertahun-tahun.

Setelah beberapa lama, cerita-cerita dari majalah itu akan dikumpulkan dan dicetak dalam bentuk buku berukuran biasa, yang disebut tankōbon. Komik dalam bentuk ini biasanya dicetak di atas kertas berkualitas tinggi dan berguna buat orang-orang yang tidak atau malas membeli majalah-majalah manga yang terbit mingguan. Dari bentuk tankōbon inilah manga biasanya diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa lain di negara-negara lain seperti Indonesia.

Manga yang khusus ditujukan untuk laki-laki disebut shonen sedangkan yang untuk perempuan disebut shojo.

Dua penerbit manga terbesar di Jepang adalah:
1. Shogakukan (小学館)
2. Shueisha (集英社 )

Manga di luar Jepang
Manga telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa di negara-negara di luar Jepang termasuk China, Perancis, Italia, Malaysia, Indonesia dan lainnya.

Karena bahasa Jepang biasanya ditulis dari kanan ke kiri, manga digambar dan ditulis seperti ini di Jepang. Namun ketika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, gambar dan halamannya dibalik sehingga dapat dibaca dari kiri ke kanan. Hal ini berlangsung selama beberapa tahun hingga sekitar tahun 2000-an ketika penerbit-penerbit manga di Indonesia mulai sadar bahwa proses pembalikan ini sebenarnya tidak diperlukan. Selain itu, beberapa penulis komik seperti Takehiko Inoue yang menciptakan komik Slam Dunk tidak setuju karya mereka diubah begitu saja dan minta agar karya mereka dibiarkan dalam format aslinya. Kini, manga-manga yang terbit di Indonesia biasanya sudah diterbitkan dalam format aslinya kecuali untuk beberapa judul yang telah mulai diterbitkan sebelum tahun 2000-an.

Dua penerbit manga terbesar di Indonesia adalah Elex Media Komputindo dan m&c Comics yang merupakan bagian dari kelompok Gramedia
Jenis manga
Banyak dari jenis-jenis ini juga berlaku untuk anime dan permainan komputer Jepang.

Berdasarkan jenis pembaca
kodomo (子供) — untuk anak-anak.
josei (女性) (atau redikomi) — wanita.
seinen (青年) — pria.
shōjo (少女) — remaja perempuan.
shōnen (少年) — remaja lelaki.